Wednesday, November 28, 2007 |
Titik-titik beku |
kian dingin rasanya di sini dan jika ku tak salah menghitung masih tersisa duapuluhdelapan titiktitik beku lagi yang harus kutemui .......... pffhh, masih panjang rupanya.
Dari berlima kami yang sering bertemu, menurut mereka, sayalah yang paling banyak mengeluh. Dan debat kusir dan pertengkaran kecil selalu saja menyertai selepas satu keluhanku terucap. Aneh. Tentu sesaat saja, lalu candaan dan olok-olokan lebih menyenangkan. Dua delapan "titik beku" lagi. Tidak sabar rasanya menghujani kalian dengan segala keluhan ini.
|
posted by adhip @ dalam hening kata, kala 9:37 PM |
|
|
|
Friday, November 23, 2007 |
.......... |

jika memang sudah waktunya kerinduan yang menenangkan hati itu kan dipertemukan toh pada akhirnya, kita harus pergi
membaca email yang masuk -terlewat empat hari sudah- dan selepas penggalan percakapan di ujung telepon yang bergema dan sering mengabur, ada rindu yang mengalir deras pada kalian. sungguh, mataku memerih basah. dan ku ingin berada di sisi kalian, mendekap hangat walau katakata pelipur duka itu kan sulit kuucap. pada satu kepedihan dan beribu doa yang mengalir untuk kalian, kita cuma bisa menerka dan memaknai bahasanya...
|
posted by adhip @ dalam hening kata, kala 7:19 PM |
|
|
|
Monday, November 12, 2007 |
Sebuah catatan tentang mimpi, tentang hidup |

masih kuingat ketika kita membagi senyumsenyum kita membingkainya dalam ceria persahabatan lalu kita melukis tiaptiap imaji tentang mimpimimpi yang coba dirubah asa dalam satu pandang kita tentang hidup yang penuh canda tawa
dan di ujung kita terhenti diam bertanya-tanya, seberapa dalam lautan seberapa siap kita terjun ke dalamnya

|
posted by adhip @ dalam hening kata, kala 9:52 PM |
|
|
|
Monday, November 05, 2007 |
Sepakat kita bermuslihat |
Tersipu ku dibuatnya ketika melalui sepenggal keramaian jalanan mengumpul wajahwajah takjub terpesona percaya dari setumpuk kebohongan yang bermain. dan sungguh ku belajar dari mereka aksi bualan tukang obat jalanan merangkai katakata yang kan membuatmu merogoh saku celana. dan tentu saja ku jauh lebih hebat dari mereka bermanis kata untuk sebuah janji dan kalian pun terpedaya


Lalu langkahlangkah kita terhenti di sini bermufakat untuk muslihat yang menyesatkan menyesakkan.
|
posted by adhip @ dalam hening kata, kala 9:04 PM |
|
|
|
|
|