Friday, June 18, 2004 |
1994 - 2004 |
Betapa bodohnya saya. Lembaran-lembaran kertas itu menyeret saya pada satu sisi. Satu sisi yang hampir saja merusak jalinan persahabatan. Maafkan saya.
Sungguh, saya selalu membayangkan. Dalam gelap lautan luas, tanpa bulan dan bintang bertabur menghias hening angkasa. Terombang perlahan, dengan riak gelombang berulang menampar pelan bahu perahu bagang. Memecah sunyi.
Sungguh, saya selalu mencoba merasakannya. Dingin malam menyapa tubuh, yang berbalut sarung rapat. Mencari-cari bayangan tubuh, tercermin dalam bening lautan. Di antara kemilau cahaya petromax, berkilau pecah oleh gelombang.
Sungguh, saya selalu memimpikannya. Menarik jaring, merapatkan tubuh di perapian kecil, dengan panggang ikan di tangan. Dalam ayunan perahu bagang. Satu yang selama ini hanya bisa saya saksikan di balik layar warna 14 inchi. Sungguh, saya menginginkannya.
Menjejak kaki di pantai berpasir, mencari tepian biru langit. Menghirup nafas sedalam-dalamnya, berteriak sekuat-kuatnya.
Kita dapat mengumpulkan lima dari yang ada -ah, padahal begitu susah untuk mengumpulkannya-. Saling membagi puzzle kecil, menyusunnya menjadi sebuah puzzle besar. Tapi, untuk kali ketiganya gagal. Maafkan saya.
Bagaimana dengan 08.04?
PS : buat ex 2bio1 jagungbakar53: roel, whyznoe, ali, lurah setiaone, imam longga, alpha leo, lil' magrie, acox, jason, saldi dj, anci. masih pada berani nggak, naik opencup ke malino, kena hujan, kesaput debu? :p~
|
posted by adhip @ dalam hening kata, kala 10:18 AM |
|
|
|
|
|