___NyanYiaN PeRjaLanaN___
Tuesday, April 06, 2004
Tak ada noda di kesepuluh jari tangan

Hoii... pak! Tidak usah sampai melotot begitu. Tadi habis nyuci baju. Di rumah pakainya detergen yang super dzuper quick wash, dengan butiran-butiran gandanya mampu mengangkat noda, tuntas hingga pori-pori tersembunyi pun.

5 april '04 pukul 06 pagi lebih sedikit, waktu tamalanrea (baca bagian tengah waktu indonesia)
Bonyok di semarang interlokal.
+ sudah siap nyoblos?
- nggak, gak ada kartu pemilih.
+ jadi gak ada yang nyoblos?
- iya. ntar mau milih apa mi? pohon beringin lagi?
+ ah... nggak, apatis. PKS apa? cuman bingung, milih calegnya siapa?
- zuber syafawi saja...
+ siapa?
- nggak tau ding, nyoblos tanda gambarnya saja...
+ kalau presiden, mungkin SBY saja...


Belasan tahun yang lalu, saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Pemilu tiga partai. Abang paling sulung, sibuk menggunting karton manila putih, mengikuti lekuk goresan pensil. Hasil akhir prakaryanya terlihat jelas, gambar lengan dengan tiga jari tertekuk dan dua lainnya -telunjuk dan jari tengah- mengacung. Emm... mungkin tugas sekolah, itu kan simbol Keluarga Berencana, dua anak cukup, pikir saya kala itu. Esok hari, barulah saya tau arti prakarya itu. Selepas sekolah, dijemput kedua orangtua dan juga rekan kantornya -tumben, pulang ngantor lebih awal-, dengan mobil daihatsu taft ikut dalam barisan konvoi. Ada banyak mobil truk yang mengangkut banyak orang pula, dan ada banyak motor. Berkonvoi hingga ke perkampungan -maklum, jika hanya kota saja terlalu kecil, tidak usah pakai kendaraan bermotor, cukup sepeda bahkan jalan kaki saja tidak akan memakan waktu yang lama-. Sebagian besar memakai kaos berwarna kuning, bergambar pohon beringin hijau. Mengacung-ngacungkan dua jari. Jari tengah dan telunjuk, seperti hasil prakarya abang kemarin, yang kini terekat di kaca pintu belakang mobil. Menutupi hasil karyanya sebelumnya, tulisan live aid dan sebuah bentuk yang tidak jelas (belakangan barulah saya tau, itu gambar benua afrika). Taulah saya, kalau mereka sedang mengadakan pemilu, katanya buat milih presiden. Tapi masa bodoh dengan penjelasan itu, keluar masuk kampung dalam barisan konvoi yang memanjang terasa sangat menyenangkan. Sambil mengacungkan dua jari tentunya.
Entah beberapa hari atau sepekan setelahnya, tontonan baru yang lebih mengasyikkan datang. Helikopter, tepat di tengah lapangan agung. Ini pertama kalinya saya melihat helikopter secara langsung, dan mungkin juga bukan saya saja. Karena ada banyak orang, duduk melingkar di tanah berumput, menatap helikopter yang dijaga tiga orang berseragam loreng lengkap dengan senjata. Dan malamnya, terasa lebih semarak. Di pelataran rumah jabatan bupati, ada rombongan pelawak yang biasa tampil di telivisi. Tapi sebelum mereka, ada wajah yang teramat sangat familiar, pun suaranya. Harmoko, ya... Harmoko. Wow, pidatonya (baca, orasi) berapi-api, begitu berkobar-kobar, teramat bersemangat. Dan semuanya seperti terkesima.

5 april '04 pukul 06 pagi lebih kuranglebih duapuluhdua menit, masih waktu tamalanrea.
Kakak di cikarang interlokal.
+ sudah mau berangkat ke tps ya?
- nggak, gak milih kok. gak kedaftar.
+ kenapa bisa?
- mungkin waktu pendataan rumah lagi kosong.
+ kenapa gak melapor? hiii... sayang-sayangnya...
- ya, mau di apa lagi. pilih apa nanti?
+ mau tau... rahasia dong.
- yee...


5 april '04 pukul 09 lebih duapuluhan, juga waktu tamalanrea.
Syarifah... panggil seorang panitia dengan menggunakan pengeras suara. Yang bernama Syarifah berdiri, berjalan tersenyum mengambil kartu suara lalu menuju bilik. Agak lama hingga ia keluar, lalu menuju kotak suara dan jari kelingking kiri bersemu ungu.

5 april '04 pukul 11 kurang kuranglebih lima menit, lagi-lagi waktu tamalanrea.
Kali ini telpon lokal dari seorang sahabat sewaktu sma. Roel. Cukup lama juga tidak bertemu, padahal masih satu kota ^_^
+ wei... ke rumahnya ko' aco, habis itu ke rumahku ko'! nanti sama-sama ketempatnya guntur, terus anci. sudah lama tidak ngumpul toh?. eh, sudah mo ko memilih kah?
- nggak.
+ golput ya?
- bukan pak, tidak kedaftar.
+ kenapa bisa? *suara ketawa*
eh, pergi mo ko' sekarang paengna (kalau begitu berangkat sekarang).


Hoii... pak. Masa' biar jari kaki diplototin juga? Gak mungkin lah nyelupin kaki ke dalam tinta. Sumpah pak, saya kesal banget gak bisa ikutin milih. Padahal pengen sekali nyoblos nomor 16.

5 april '04 sekitar pukul satu siang lebih seperempat, kali ini waktu barukang, paotere (baca, bagian tengah waktu indonesia)
Eh, Roel, situ nyoblos apa?
PKS dong.
Calegnya?
Tidak kutau, saya ambil yang namanya bawah-bawah. Kau Aco?
PKS ji' juga.
Tiga-tiganya?
Ah, tidak. Yang pusat sama DPRD I. DPRD II nya saya ambil PDK.
Siapa kau tusuk DPD?
Siapa di'? Bawah-bawah ji' juga namanya.
Saya ku pilih Kahar Muzakkar. Ka' keren-keren ki' di dengar namanya.
Sudah bapak-bapak. Cukup ceritanya. Saya tambah kesal pak, pengen banget ikutan nyoblos. Nomor enambelas. Huhuhiks T_T


______________________________________
pagi tadi, dengar cerita teman lainnya, di pondokan nomor enambelas menang disusul sama si duapuluh, di satu tps perumdos unhas tamalanrea si tigabelas unggul disusul sama enambelas. Dan pohon beringin masih menguning di kota makassar. Demikian sekilas pandang dari kota makassar.

*) postingan kali ini sangat-sangat bersifat subyektif semata, mohon maaf kalo gak berkenan di hati. maapin ye...

posted by adhip @ dalam hening kata, kala 7:14 PM  
|
 
IntRo
selalu periksa keadaan batinmu
menggunakan Sang Raja dari hatimu
tembaga tidak pernah mengetahui dirinya tembaga
sebelum berubah menjadi emas
Matsnawi, Jallaluddin Rumi

DiRi
adhi/M/'79
-makassar-
menulis dan membingkai
pemimpi yang ingin mengenal tanah airnya lebih jauh
BaRugA MaKaSsaR

antarnisti
aes el barca
apiss
ardin
asri tadda
asrulsyam
batangase
blueveil
cikal61
Dg. Nuntung
dj di melbourne
essoweni
ichal
ichal di nangroe aceh darussalam
Ifool
imran
Irha
KotakJimpe
LelakiSenja
leo
mamie
nani
ntan
nyomnyom
Ocha
PasarCidu
Prof Mus
psycho-poet
pecandu buku
PuteE
RaRa
sukab
TalluRoda
TerbangBebas
Tri-Multiply
uchie


JenDeLa SapA

JenDeLa SaHabaT
i suppoRt
CataTaN SiLaM
KoTaK SiLaM
SeNanduNg
KeluArgA MayA
banner angingmammiri
BlogFam Community
BeruCaP TeRimaKasiH

Allah Maha Kuasa, pemberi hidup.
Ichal yang pertama kali memperkenalkanku pada dunia blog dan juga support plus kompienya yang siap diacak-acak,
BloggerCom buat layanan jasa gratisnya,
Isnaini.Com, buat script leotnya,
photobucket buat tempat menyimpan gambar dan foto,
dan juga karibku hitam abu - aswad - loboh yang senantiasa bersedia menjadi mata visual keduaku.

Affiliates
15n41n1