Monday, March 08, 2004 |
Senyum |
Tidak ada yang berbeda dari sosoknya. Sama seperti kebanyakan penjaja makanan lainnya di atas kereta api. Bakul besar yang dililit kain panjang ke tubuhnya, berisi aneka lauk. Perempuan, usia paruh baya, rambut yang mulai memutih dan keriput di wajah menandakannya. Berjalan dari satu gerbong ke lainnya, tersenyum ramah ke setiap penumpang. Perempuan paruh baya itu berhenti di samping saya. Ayam bumbu kuning, balado telor, tempetahu bacem, rempelahati bumbu ditusuk sate, emmm… terlihat nikmat. Tapi lambung sudah terisi penuh. Sebelum keberangkatan, si mbah sudah maksa makan. Pagi-pagi makan sate kambing dan ayam ingkung. Uhh… kenyang. Perempuan paruh baya itu masih berdiri di samping saya. Gelengan kepala membalas senyum ramahnya.
Mei tahun lalu. Selepas menghadiri pernikahan sepupu saya di brebes. Kembali ke bekasi dengan kereta api (dari bekasi ke brebes naik bis). Tepat jam sebelas siang, fajar utama meninggalkan stasiun tegal. Melewati kota brebes, membelah lahan pertanian bawang. Musim panen, bawang ditumpuk membentuk gunungan berwarna merah, paling atas berwarna hijau, berlarian di jendela kereta api.
Selepas stasiun cirebon, suasana dalam kereta semakin ramai. Penjaja makanan; pecel lontong, telor asin, tahu goreng, emping, sale pisang, boneka, dan juga perempuan paruh baya itu; berjalan tidak pernah henti. Tidak pernah henti menyodorkan dagangannya, dan juga senyum. Mendekati stasiun cikampek, perempuan paroh baya itu duduk menggeletak. Meletakkan bakul di sisinya, tidak jauh dari tempat duduk saya. Berbincang dengan mbok lontong pecel. Lamat, saya menangkap pembicaraan mereka yang memakai bahasa jawa (saya kurang bisa berbahasa jawa). Tapi dari pembicaraan mereka, saya tahu kalo hari itu penghasilan mereka kurang. Perempuan paroh baya itu tetap tersenyum. Bukan, bukan senyum yang dibuat untuk menarik pembeli. Bukan pula senyum melepas perih. Senyumnya sangat indah. Mungkin senyum mensyukuri nikmatNya. Rabb, ajari saya untuk selalu mensyukuri nikmatMu. Selepas stasiun cikampek, perempuan paroh baya itu tidak tampak lagi.
ps : buat ikabaso, ane cuma bisa titip doa, semoga ente cepat diberi kesembuhan dan lekas pulih olehNya, biar bisa smackdown lagi sama deon, maen roti hotdog :D
jangan lupa kalo makan bakso jangan ditelan bulatbulat, ntar keselek... potong dulu jadi 8 bagian, satu bagian buat item :p
|
posted by adhip @ dalam hening kata, kala 7:29 PM |
|
|
|
|
|