Tuesday, February 17, 2004 |
Totto-chan : gadis cilik di jendela |
Saya menyukai tempat ini. Tiap kali saya mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan di makassar, tujuan utama pasti gramedia. Dan saya bisa berlama-lama di tempat ini. Berdiri di depan rak buku satu ke lainnya, membuka halaman per halaman atau hanya sekedar membaca ringkasan di sampul belakang buku (berhubung bukunya tersampul plastik, dan di rak sudah terpasang peringatan untuk tidak membukanya).
Beberapa pekan yang lalu ketika ke tempat ini, saya membeli buku Totto-chan : Gadis cilik di jendela. Isi buku ini tentang keseharian tetsuko kuroyanagi, penulis, semasa sekolah dasar. Totto-chan , demikian nama kecil penulis, dikeluarkan dari sekolah lamanya karena dianggap badung. Di sekolah yang baru, tomoe gakuen, totto-chan merasa betah. Kelasnya terbuat dari gerbong-gerbong kereta api dan murid dibebaskan untuk memilih urutan pelajaran yang mereka senangi. Berjalan-jalan sambil belajar, dan juga petani menjadi guru mereka. Keren bukan?
Membaca buku ini, saya membandingkan dengan semasa sd dulu. Di sini, rambut tidak boleh panjang. Harus seragam, gundul. Hanya menyisakan sedikit rambut bagian depan (tahu potongan rambutnya sukma ayu yang di sinetron kecilkecil jadi manten? Seperti itulah). Ketika masuk jam pelajaran, salah seorang teman dengan tulisan terbaik, menulis di papan. Sisanya, kami dengan tenang menyalin. Setelah itu diberi oleh-oleh pekerjaan rumah. Mungkin yang agak menyenangkan pelajaran pkk, sewaktu praktek memasak. Walaupun yang makan pertama para guru tercinta. Saya juga sangat takut dengan salah satu guru perempuan yang terkenal galak. Sampai-sampai kalau main sepeda di sore hari, memilih untuk tidak melewati rumahnya.
Sangat jauh berbeda dengan mr. kobayashi, pendiri tomoe gakuen. Ia sangat dekat dan disayangi murid-muridnya. Mereka merasa aman, hangat dan senang bersama mr. kobayashi. Sayangnya, tomoe gakuen tidak bertahan lama. Sekolah ini habis terbakar ketika pesawat-pesawat B29 amerika menjatuhkan bom-bomnya. Perang, memaksa totto-chan mengakhiri keriangan masa-masa sekolahnya.
Saat ini di Indonesia ada nggak ya sekolah semacam tomoe gakuen itu?
________________________
Update
coba buka sekolah alam, menyerupai tomoe gakuen?
kelasku terlihat jelas keunikanmu
terbuat dari kayu
dan berada di alam bebas
angin berhembus
matahari bersinar
masuk ke kelasku
yang tak berjendela
dengan rizqi yang berbeda-beda
(kelasku yang unik, fachri husaini, siswa SD-5)
*) makasih buat luthfie untuk infonya
|
posted by adhip @ dalam hening kata, kala 7:55 PM |
|
|
|
|
|