Tuesday, February 24, 2004 |
Stagnasi |
Bening mata, lengking tangis. Bersama hirupan dan hembusan nafas pertama.
Mulanya tunas, menyeruak mencari cahaya. Akar yang meresap poripori tanah, menopang kokoh dahan, ranting, daun. Semakin menjulang, kelak ia kan memberi keteduhan.
Meniti waktu. Subuh, fajar, pagi, siang, sore, senja, malam. Semua berubah.
Dan saya, diam tak bergeming. Berharap waktu terhenti, memilih semuanya sama.
Barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka dia celaka.
Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka dia merugi.
Barangsiapa hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dia beruntung.(al hadist)
Dan saya...
|
posted by adhip @ dalam hening kata, kala 1:01 PM |
|
|
|
|
|