___NyanYiaN PeRjaLanaN___
Thursday, January 08, 2004
Pasar cakar

Masih asing dengan judul di atas? Pengen tahu? Sabar sedikit ya, mungkin sepenggal kalimat di bawah ini bisa menjadi semacam petunjuk untuk menebak apa sih pasar cakar itu.

Masih ingat undang-undang pelarangan import pakaian bekas yang dikeluarkan pemerintah beberapa waktu lalu? Konon, asal usul undang-undang ini menyembul karena masuknya pakaian bekas import, meruntuhkan industri pertekstilan tanah air. Maklum, harga pakaian bekas import ini di pasaran jauh lebih murah. Ratusan bal pakaian bekas sitaan pun di berangus, di bakar dan kepulan asap pun membumbung.

Sudah ada petunjuk dan gambaran tentang pasar cakar? Pasar, sudah tahu kan artinya? Sedangkan cakar di sini merupakan singkatan dari “cap karung”. Masih belum ngeh juga apa itu cap karung? Cakar ataupun cap karung merupakan akronim populer di makassar untuk pakaian bekas import. Yap, karena pakaian bekas ini masuk dalam bentuk karungan. Dan jika saja anda plesiran keliling kota makassar, maka mata akan terbiasa menemui kompleks pedagang cakar ini. Dari yang menempati gedung pertokoan, bilik-bilik kayu, hingga yang hanya beratapkan langit beralaskan terpal. Dari pakaian-pakaian yang tergantung rapi hingga yang gelaran. Untuk memilahnya pun harus rela jongkok membongkar tumpukan pakaian dengan aroma khas ini. Sebagian besar cakar berasal dari korea, jepang dan taiwan. Dan sekarang cakar bukan monopoli pakaian lagi, tapi juga badcover, selimut, tas hingga keset.

Pelarangan import pakaian bekas boleh jadi sudah berlangsung beberapa bulan. Tapi perdagangan cakar di makassar tetap bergairah. Terbukti, lokalisasi baru muncul, pembeli tetap ramai. Dan tentunya sangat menolong golongan ekonomi lemah. Entah bagaimana pakaian ini bisa lolos sensor. Saya sendiri kadang-kadang ikut menyambangi tempat-tempat ini. Serunya kalau ramai-ramai dengan teman. Bongkar sanasini, kalau nemu barang bagus langsung nawar gila-gilaan. Lumayan, ngebikin abang atau mpok penjualnya ngelus dada atau bengong *untung si abang atau mpoknya nggak langsung balas nimpuk* Tapi kalau sudah kesengsem, harus rela berlama-laman hingga tercapai harga sepakat. Barang yang dibeli, biasanya pakaian, sampai rumah langsung dicuci dengan air panas. Malah diulang dua kali plus diberi pelembut dan pewangi pakaian, disetrika hingga licin, terus... hwuakakakak...

Nah... seandainya saja barang-barang cakar ini sudah nggak ada lagi, pasar-pasar cakar dibongkar, harga-harga tekstil kian melambung... emmm bisa menebak?

posted by adhip @ dalam hening kata, kala 9:11 AM  
|
 
IntRo
selalu periksa keadaan batinmu
menggunakan Sang Raja dari hatimu
tembaga tidak pernah mengetahui dirinya tembaga
sebelum berubah menjadi emas
Matsnawi, Jallaluddin Rumi

DiRi
adhi/M/'79
-makassar-
menulis dan membingkai
pemimpi yang ingin mengenal tanah airnya lebih jauh
BaRugA MaKaSsaR

antarnisti
aes el barca
apiss
ardin
asri tadda
asrulsyam
batangase
blueveil
cikal61
Dg. Nuntung
dj di melbourne
essoweni
ichal
ichal di nangroe aceh darussalam
Ifool
imran
Irha
KotakJimpe
LelakiSenja
leo
mamie
nani
ntan
nyomnyom
Ocha
PasarCidu
Prof Mus
psycho-poet
pecandu buku
PuteE
RaRa
sukab
TalluRoda
TerbangBebas
Tri-Multiply
uchie


JenDeLa SapA

JenDeLa SaHabaT
i suppoRt
CataTaN SiLaM
KoTaK SiLaM
SeNanduNg
KeluArgA MayA
banner angingmammiri
BlogFam Community
BeruCaP TeRimaKasiH

Allah Maha Kuasa, pemberi hidup.
Ichal yang pertama kali memperkenalkanku pada dunia blog dan juga support plus kompienya yang siap diacak-acak,
BloggerCom buat layanan jasa gratisnya,
Isnaini.Com, buat script leotnya,
photobucket buat tempat menyimpan gambar dan foto,
dan juga karibku hitam abu - aswad - loboh yang senantiasa bersedia menjadi mata visual keduaku.

Affiliates
15n41n1