Tuesday, June 21, 2005 |
Pulpen |
Hari ini, dua teman memberi pulpen kepada saya. Juga kemarin, sebuah pulpen dihibahkan untuk saya. Pun beberapa hari yang lalu, sebuah pulpen berwarna merah menyala, dengan tali panjang berwarna merah pula, hasil pemberian sempat menggantung di leher saya. Jika dipikir, tentunya saya sudah memiliki banyak pulpen. Tapi tidak sama sekali. Justru saya lebih sering tidak memiliki benda ini. Itu karena sifat teledor dan pelupa saya - selepas dipakai menulis, saya menggeletakkannya begitu saja, lalu terlupa- hingga saya sering menghilangkan alat tulis ini. Parahnya lagi, termasuk pulpen-pulpen milik teman. Hingga seorang teman yang menyadari sifat buruk saya, beberapa hari lalu menghibahkan pulpen bertali yang dapat dikalungkan di leher. Warnanyapun dipilih yang ngejreng, merah menyala. "Dikalungkan di leher, biar tidak hilang," kata dia. Belum cukup sehari, dengan sukses pulpen merah bertali ini raib entah kemana. Tapi tunggu dulu, kali ini yang menghilangkannya adalah teman lain yang meminjamnya. Jadi, ide pulpen berkalung ini belum seratus persen gagal bukan? Harus dicoba lagi. Ada yang berbaik hati menghibahkan pulpen berkalung?
|
posted by adhip @ dalam hening kata, kala 7:41 PM |
|
|
|
|
|